Senin, 02 Juli 2012

Langkah awal mencintai kampusku STIS


Langkah Awal Mencintai STIS
Oleh Registrasi, Demografi (14)
STIS 53 (2011)

            Ada sebuah pepatah yang terkenal di negeri kita ini yaitu tak kenal maka tak sayang atau tak kenal maka tak cinta, pepatah ini memberikan informasi kepada kita bahwa kita tidak akan pernah bisa mencintai sesuatu apabila kita tidak pernah mengenal sesuatu tersebut secara baik. Sebagai contoh kita tak akan pernah mencintai seseorang apabila kita tak pernah mengenalnya secara baik sebelumnya, kita tak akan pernah mencintai suatu produk jika kita tak pernah mengenal produk tersebut sebelumnya dengan baik. Demikian pula kita bisa mencintai Sekolah Tinggi Ilmu Statistik jika kita mampu mengenal secara baik Sekolah Tinggi Ilmu Statistik tersebut. Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) merupakan perguruan tinggi kedinasan program D-IV, yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sejak tahun 1958, memanggil pemuda-pemudi Indonesia lulusan sekolah menengah umum untuk dididik menjadi ahli statistik. Sekolah Tinggi Ilmu Statistik mengemban visi menjadi lembaga pendidikan tinggi kedinasan yang berfungsi untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang statistika dan komputasi statistik dengan mendidik kader yang memiliki kemampuan akademik/professional.
            Awalnya STIS tidak begitu dikenal orang apalagi di daerah terpencil seperti Nias termasuk saya. STIS mulai saya kenal ketika Sekolah Tinggi Ilmu Statistik membuka penerimaan mahasiswa/i baru jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan dan sekolah yang mendapat kesempatan untuk mengikuti penerimaan Mahasiswa Baru tersebut ada 3 Sekolah Menengah Atas Negeri yaitu Sekolah Menengah Atas Negeri Unggulan Sukma Nias, Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Gunungsitoli dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Gunungsitoli. Yang mengikutinya pun hanya yang mendapat juara 5 besar di kelas. Waktu itu saya tidak menduga saya akan ikut mendaftar. Guru matematika yang mengusulkan saya untuk ikut. Saya pun terkejut mendengar bahwa saya salah seorang yang ikut, karena pada hari itu juga saya harus mengambil keputusan untuk ikut mendaftar. Tanpa berpikir panjang lagi saya memutuskan untuk ikut dan segera mengurus Surat Kesehatan di Puskesmas terdekat. Setelah itu saya mengikuti tes selanjutnya. Tes yang diberikan untuk mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru yaitu tes psikotes yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Gunungsitoli.
Setelah pengumuman hasil psikotes dilanjutkan dan saya pun ikut menang saya mengikuti Tes Kesehatan di Rumah Sakit Umum Gunungsitoli. Hasil tes kesehatannya kemudian dikirim ke Sekolah Tinggi Ilmu Statistik. Kemudian hasilnya diumumkan beberapa bulan kemudian, nama saya ikut tercantum dilembar pengumuman itu. Calon mahasiswa yang telah lewat melalui jalur ini kemudian mengikuti matrikulasi dikampus Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, calon mahasiswa yang mengikuti matrikulasi ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Papua, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan daerah lainnya. Awalnya saya merasa kewalahan mengikuti matrikulasi yang sangat berbeda dengan cara belajar kami waktu di daerah dulu, disini cara belajarnya menggunakan media visual yang membuat saya lebih paham dan cepat mengerti bila dosen menjelaskan. Keragaman Calon Mahasiswa ini membuat saya lebih mengenal budaya daerah-daerah yang ada di Indonesia dan mendapat teman yang berbeda suku dengan saya. Matrikulasi merupakan mengulang kembali pelajaran-pelajaran Sekolah Menengah Atas. Matrikulasi dilakukan selama 1 bulan. Di sini Calon Mahasiswa dari daerah diberi pemahaman cara belajar di STIS, pelajaran yang dipelajari ialah mata pelajaran Matematika dan juga pengenalan kampus. Ini dilakukan agar kemampuan anak dari daerah setara dengan anak-anak yang di terima lewat jalur reguler.
            Matrikulasi yang berjalan 1 bulan itu memberi dampak yang sangat besar dan berguna serta menambah pengetahuan saya dalam belajar matematika terlebih-lebih perkuliahan di STIS yang hanya diberi waktu untuk mengulang perkuliahan hanya 1 tahun. Waktu itu saya merasa tidak ada waktu lagi untuk bermain-main, saya pun mulai terbiasa dengan peraturan-peraturan yang diberikan. Pelajaran-pelajaran yang diberikan masa matrikulasi menambah wawasan kami anak-anak daerah yang sebagian materi yang diberikan belum pernah kami peroleh waktu belajar di SMA dulu. Waktu belajar pagi sampai sore, membuat saya lebih semangat belajar dan tahu bahwa mengejar sesuatu itu harus butuh pengorbanan, waktu, pikiran dan tenaga. Dan saya menjalaninya dengan sungguh-sungguh. Banyak hal-hal yang saya baru temui di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik ini, yaitu Mahasiswanya berseragam, tidak di perbolehkan memakai celana jeans dilingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Statistik dan peraturan-peraturan lainnya.
            Setelah matrikulasi selesai dan libur selama kurang lebih 2 bulan, saya mengikuti pendaftaran ulang dan kuliah perdana. Di kuliah perdana diperkenalkan tentang Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) bukan hanya kepada Calon Mahasiwanya tapi juga kepada orangtua Calon Mahasiswa. Ini dilakukan agar orangtua juga mengerti bagaimana cara perkuliahan di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik dan dapat menjadi motivator bagi saya untuk lebih giat belajar. Juga Calon Mahasiswa Baru diberi pemahaman bahwa perkuliahan di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik beda dengan Perguruan Tinggi lainnya yang ada di Indonesia, yang bila selesai nanti langsung di angkat menjadi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Badan Pusat Statistik golongan IIIa dan Mahasiswanya bias di drop out (DO) bila tidak dapat mengikuti perkuliahan dengan baik.
            Bukan hanya itu saja sebelum perkuliahan dimulai  Calon Mahasiswa mengikuti Masa Integrasi dan Pendidikan Kampus (Magradika). Ini dilakukan untuk menyatukan cara pandang dan pemahaman tentang STIS sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan tentu memiliki atribut, lingkungan, dan sistem perkuliahan yang berbeda dengan perguruan tinggi pada umumnya. Melalui magradika ini kami Calon Mahasiswa dilatih untuk memahami peraturan dan lingkungan, bersosialisasi, dan bekerjasama dengan teman.   Dari kegiatan ini kami diharapkan menjadi Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Statistik dapat memiliki kemampuan akademis, fisik, dan kepemimpinan yang baik agar dapat menjadi generasi penerus pemimpin bangsa yang bertanggungjawab.
            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar