Senin, 02 Juli 2012

Outbound


Nama                   : Alfrince Sonifati Hulu
Nama Statistik     : Registrasi
Kelompok            : Demografi

Outbound di Rindam Jaya dan Gunung Bunder

Setelah menjalani Magradika 3 hari, kemudian dilanjutkan outbound yang diadakan di Rindam Jaya dan Gunung Bunder. Tepat tanggal 26 September 2011, Calon Mahasiswa/i STIS gelombang ke-2 diberangkatkan di Rindam Jaya. Gelombang ke-2 ini berjumlah 159 orang yang terdiri dari 60 orang laki-laki dan 99 orang perempuan dan didampingi oleh 2 orang Dosen dan 6 orang kakak tingkat. Outbound ini dilaksanakan dari tanggal 26 September 2011 sampai tanggal 1 Oktober 2011. Tanggal 26-29 September outbound bertempat di Rindam Jaya, 29 September- 1 Oktober outbound bertempat di Gunung Bunder tepatnya di Latihan Tempur Angkatan Darat Rindam Jaya. Pada outbound ini diharapkan para Calon Mahasiswa dapat
·      Membina kekompakan individu maupun kelompok
·      Disiplin waktu
·      Belajar berkomunikasi dengan teman
·      Mental yang kuat dan sebagainya

Di Rindam Jaya semua Calon Mahasiswa/i STIS diberi pengenalan tentang Rindam Jaya dengan cara berlari mengelilingi kawasan Rindam Jaya, ini dilakukan agar Calon Mahasiswa/i lebih mengenal Rindam Jaya. Ridam Jaya adalah lembaga pendidikan Militer Angkatan Darat. Calon Mahasiswa/i STIS yang mengikuti pendidikan di Rindam Jaya ini harus mengikuti aturan dan tata tertib yang sudah ditetapkan. Aturan-aturan itu yang diberikan berupa:
ü  Tidak boleh pergi ke kamar mandi atau keluar malam kalau hanya sendiri terutama perempuan.
ü  Pada malam hari setiap barak harus ada yang jaga malam, ini dilaksanakan dengan pergantian setiap personilnya tiap jam dan memakai baju outbound lengkap.
ü  Bila keluar dari barak harus memakai baju seragam.
ü  Kalau ke kantin harus baris dan menyapa para pelatih dan TNI
ü  Bangun pukul 4 pagi
ü  Melaksanakan senam pagi
ü  Setelah bangun sprei harus dikencangkan pemasangannya
ü  Barak harus bersih dan ditata rapi
ü  Sandal harus menghadap keluar
ü  Salah satu salah semua
ü  Setiap kesalahan harus ditindak
Pembagian pleton-pleton ada tiga yaitu Pleton 1, Pleton 2 dan Pleton 3. Ke-3 Pleton ini diketuai oleh Dalton. Dalton 1 diketuai oleh pelatih Satria, Pleton 2 diketuai oleh Pelatih Jimmi, dan Pleton 3 diketuai oleh Pelatih Edi.
            Materi-materi yang diberikan pun berupa teori dan praktek.
Teori yang diberikan di Rindam Jaya yaitu tentang:
1.      Kesadaran Disiplin
Oleh Pelatih Satria, pada hari Selasa
Kesadaran disiplin harus dimulai dari diri sendiri. Kesadaran itu sendiri adalah suatu sikap/perilaku seseorang yang didasarkan pada pengetahuan dan keyakinan terhadap sesuatu. Disiplin artinya peraturan-peraturan tata tertib/ketentuan yang diberi oleh atasan kepada murid/prajurit untuk dilaksanakan dan di taati.   Karena dengan kita berdisiplin semua kegiatan yang akan dan sedang dilakukan dapat berjalan dengan baik tanpa halangan yang berarti. Tujuan dari kesadaran disiplin ini adalah menjamin adanya pengendalian dan penyatuan tekad,, sikap, dan tingkah laku, demi kelancaran pelaku tugas serta tanggungjawab yang di bebankan kepadanya. Kegunaan displin yaitu untuk menjaga tata tertib dalam masyarakat, menjamin materi dan keamanan dalam pelaksanaan tugas, menjamin kerjasama yang harmonis.
2.      Wawasan Kebangsaan
Oleh Bapak Wasid, pada hari Rabu
Wawasan kebangsaan artinya pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang tentang negaranya yaitu Negara Indonesia. Dengan kita mengetahui pengetahuan tentang Negara kita maka akan  menimbulkan kecintaan dan penghormatan bagi Negara ini. Sehingga kemerdekaan yang diraih oleh para pahlawan pun tidak sia-sia.
3.      Upacara Bendera
Oleh Pelatih Jimmy, pada hari Rabu
Upacara adalah pencerminan penghargaan kita terhadap nilai kebesaran sang merah putih sebagai bendera kebangsaan. Tujuan dari upacara itu sendiri adalah meningkatkan kembali perjuangan bangsa Indonesia dan untuk menegakkan kembali bangsa yang merdeka, berdaulat, serta memberi motivasi dalam mengisi kemerdekaan.
Tata upacara dibagi 2 yaitu:
-          Tata Upacara Sipil (TUS) adalah bagian dari disiplin yang dilakukan secara terus-menerus dengan serba tertib, tertib di ruang kelas, tertib di ruang tidur, tertib di ruang makan, tertib di lapangan dan penggunaan waktu. Pejabat pada Tata Upacara Sipil ini yaitu ketua panitia pelaksana upacara bendera, pemimpin upacara, Pembina upacara bendera.
-          Tata Upacara Militer (TUM). Pejabat pada Tata Upacara Militer ini adalah perwira upacara, komandan upacara, inspektur upacara.
4.      Teroris
Oleh Bapak Wasid, pada hari Rabu
Teroris adalah individu atau kelompok yang menentang ideologi Negara
5.      Gerilya
Oleh Pelatih Satria, pada hari Rabu
Dasar operasi gerilya adalah perintah panglima atas persetujuan Presiden. Tujuan gerilya adalah untuk memperoleh keunggulan KKT dalam rangka ofensif balas.

Praktek yang dilakukan di Rindam Jaya yaitu:
1.      Lari
Dalam pengenalan kawasan Rindam Jaya Calon Mahasiswa/i mengelilingi Rindam Jaya.
2.      Push-up
Push-up adalah suatu latihan untuk menguatkan otot tangan dan bahu. Push-up dilakukan pada saat senam, ada kesalahan yang dilakukan dan sebelum memulai melakukan kegiatan.
3.      Sit-up
Sit-up adalah suatu latihanuntuk menguatkan otot perut. Sit-up dilakukan pada saat senam, ada kesalahan yang dilakukan dan sebelum memulai melakukan kegiatan.
4.      Senam
Senam dilakukan pada pagi hari yaitu pada pukul 05.00 Wib. Senam dilakukan agar semua otot yang kaku pada saat tidur di lenturkan kembali dan juga agar kita sehat. Senam dilakukan setiap hari dan diikuti oleh semua Calon Mahasiswa STIS.
5.      Halang rintang
Halang rintang adalah suatu latihan melewati setiap rintangan ditiap pos bertujuan untuk kelincahan otot-otot. Halang rintang yang dilalui ada 20 pos/rintangan. Disini diharapkan kekuatan dan kelincahan setiap anggota yang ingin melakukannya.
6.      Melewati jembatan bertali dua
Jembatan bertali dua digunakan pada saat daerah yang menghubungkan daerah yang satu dengan yang lainnya tidak ada, untuk mengatasi hal yang demikian maka dibuat jembatan bertali dua yang mudah dibuat dan tidak membutuhkan biaya yang besar. Para Calon Mahasiswa diwajibkan untuk melewati jembatan ini sama menyebutkan almamater.
7.      Jaring laba-laba
Jaring laba-laba sangat berguna untuk melewati tembok. Biasa ada di kapal laut. Pada saat pertempuran para pasukan bisa lebih mudah keluar ketika ada sesuatu yang terjadi.
8.      Turun tebing
Turun tebing adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menuruni tebing yang curam. Pada turun tebing ini digunakan tali yang sangat panjang untuk sampai ke dasar tebing.
9.      Flying fox
Flying fox berguna untuk melatih adrenalin kita. Ini dilakukan untuk menuju daerah yang satu dengan daerah yang lain melalui tali yang telah di bentangkan.
10.  PBB (Peraturan Baris-berbaris)
PBB dilakukan agar setiap Calon Mahasiswa dapat baris-berbaris dengan baik. Di PBB ini dilatih cara istirahat ditempat yang benar, hormat, siap, lancang depan, maju jalan, hadap kiri, hadap kanan, dan sebagainya yang menyangkut gerakan baris-berbaris.
11.  Upacara Bendera
Mempraktekkan Upacara Bendera Militer yang dilaksanakan oleh Calon Mahasiswa dan di latih oleh para Pelatih.
12.  Latihan Bela diri militer
Para Calon Mahasiswa STIS diajarkan latihan bela diri militer dengan berbagai gerakkan.

Praktek yang dilakukan di Gunung Bunder adalah
1.    Push-up
2.    Sit-up
3.    Senam
4.    Permainan
Seperti melewati jaring laba-laba, menjinakkan bom, melewati sungai dengan jambatan tali dua, memunculkan bola dengan air sampai ke atas pipa yang sudah dilubangi, melewatkan bola di saluran. Ini dilakukan untuk membina kerjasama dan kekompakkan dalam kelompok. Calon Mahasiswa di bagi menjadi 9 kelompok.
5.    Jurit prajurit
Jurit prajurit adalah suatu kegiatan untuk memberitahu informasi tentang sesuatu kepada komado tanpa diketahui oleh lawan. Kegiatan ini dilakukan pada malam hari. Disini para Calon Mahasiswa dibagi dalam menjadi berkelompok yang terdiri dari 10 orang, setiap kelompok di beri misi untuk menyampaikan kepada komando tentang informasi yang diberikan padanya pada pos terakhir atau pada pos finish. Calon Mahasiswa harus melewati 5 pos. Pos pertama adalah mengambil misi dan menghafalkannya, pos ke-2 meraba, pos ke-3 penciuman, pos ke-4 rayuan,  pos ke-5 finish. Di setiap jalan ada sesuatu yang harus dilewati seperti jembatan bertali dua, area setan-setan.

Setelah kegiatan diatas dilakukan kemudian dilanjutkan acara Renungan Malam dengan penyalaan api unggun. Ini dilakukan pada malam terakhir outbound, semua mengikutinya dengan penuh hikmat. Malam Renungan ini dipimpin oleh Dosen STIS. Setelah acara selesai kemudian dilanjutkan dengan acara spontanitas dari Pleton-pleton berupa lagu dan drama. Pleton 1 menampilkan lagu dan permainan robot, Pleton 2 menampilkan lagu dan drama, Pleton 3 menampilkan lagu.
Pada hari terakhir outbound, setelah senam dan makan, Calon Mahasiswa ditugaskan untuk bersih-bersih serta persiapan untuk pulang. Saat pulang Calon Mahasiswa harus jalan kaki sejauh ± 3 km. Setelah itu Calon Mahasiswa, Dosen Pendamping, Kakak Tingkat, dan Pelatih pulang ke Jakarta.

           







Tidak ada komentar:

Posting Komentar