Nama : Alfrince Sonifati
Hulu
Nama
Statistik : Registrasi
Kelompok : Demografi
Outbound
di Rindam Jaya dan Gunung Bunder
Setelah menjalani Magradika 3 hari,
kemudian dilanjutkan outbound yang diadakan di Rindam Jaya dan Gunung Bunder.
Tepat tanggal 26 September 2011, Calon Mahasiswa/i STIS gelombang ke-2
diberangkatkan di Rindam Jaya. Gelombang ke-2 ini berjumlah 159 orang yang
terdiri dari 60 orang laki-laki dan 99 orang perempuan dan didampingi oleh 2
orang Dosen dan 6 orang kakak tingkat. Outbound ini dilaksanakan dari tanggal
26 September 2011 sampai tanggal 1 Oktober 2011. Tanggal 26-29 September
outbound bertempat di Rindam Jaya, 29 September- 1 Oktober outbound bertempat
di Gunung Bunder tepatnya di Latihan Tempur Angkatan Darat Rindam Jaya. Pada
outbound ini diharapkan para Calon Mahasiswa dapat
· Membina
kekompakan individu maupun kelompok
· Disiplin
waktu
· Belajar
berkomunikasi dengan teman
· Mental
yang kuat dan sebagainya
Di Rindam Jaya semua Calon Mahasiswa/i STIS
diberi pengenalan tentang Rindam Jaya dengan cara berlari mengelilingi kawasan
Rindam Jaya, ini dilakukan agar Calon Mahasiswa/i lebih mengenal Rindam Jaya.
Ridam Jaya adalah lembaga pendidikan Militer Angkatan Darat. Calon Mahasiswa/i
STIS yang mengikuti pendidikan di Rindam Jaya ini harus mengikuti aturan dan
tata tertib yang sudah ditetapkan. Aturan-aturan itu yang diberikan berupa:
ü Tidak
boleh pergi ke kamar mandi atau keluar malam kalau hanya sendiri terutama
perempuan.
ü
Pada malam hari setiap barak harus ada
yang jaga malam, ini dilaksanakan dengan pergantian setiap personilnya tiap jam
dan memakai baju outbound lengkap.
ü
Bila keluar dari barak harus memakai
baju seragam.
ü
Kalau ke kantin harus baris dan menyapa
para pelatih dan TNI
ü
Bangun pukul 4 pagi
ü Melaksanakan
senam pagi
ü Setelah
bangun sprei harus dikencangkan pemasangannya
ü Barak
harus bersih dan ditata rapi
ü Sandal
harus menghadap keluar
ü Salah
satu salah semua
ü Setiap
kesalahan harus ditindak
Pembagian pleton-pleton
ada tiga yaitu Pleton 1, Pleton 2 dan Pleton 3. Ke-3 Pleton ini diketuai oleh
Dalton. Dalton 1 diketuai oleh pelatih Satria, Pleton 2 diketuai oleh Pelatih
Jimmi, dan Pleton 3 diketuai oleh Pelatih Edi.
Materi-materi yang diberikan pun berupa teori dan
praktek.
Teori yang diberikan di
Rindam Jaya yaitu tentang:
1.
Kesadaran Disiplin
Oleh
Pelatih Satria, pada hari Selasa
Kesadaran
disiplin harus dimulai dari diri sendiri. Kesadaran itu sendiri adalah suatu
sikap/perilaku seseorang yang didasarkan pada pengetahuan dan keyakinan
terhadap sesuatu. Disiplin artinya peraturan-peraturan tata tertib/ketentuan
yang diberi oleh atasan kepada murid/prajurit untuk dilaksanakan dan di
taati. Karena dengan kita berdisiplin
semua kegiatan yang akan dan sedang dilakukan dapat berjalan dengan baik tanpa
halangan yang berarti. Tujuan dari kesadaran disiplin ini adalah menjamin
adanya pengendalian dan penyatuan tekad,, sikap, dan tingkah laku, demi
kelancaran pelaku tugas serta tanggungjawab yang di bebankan kepadanya.
Kegunaan displin yaitu untuk menjaga tata tertib dalam masyarakat, menjamin
materi dan keamanan dalam pelaksanaan tugas, menjamin kerjasama yang harmonis.
2.
Wawasan Kebangsaan
Oleh
Bapak Wasid, pada hari Rabu
Wawasan
kebangsaan artinya pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang tentang negaranya
yaitu Negara Indonesia. Dengan kita mengetahui pengetahuan tentang Negara kita
maka akan menimbulkan kecintaan dan
penghormatan bagi Negara ini. Sehingga kemerdekaan yang diraih oleh para
pahlawan pun tidak sia-sia.
3.
Upacara Bendera
Oleh
Pelatih Jimmy, pada hari Rabu
Upacara
adalah pencerminan penghargaan kita terhadap nilai kebesaran sang merah putih
sebagai bendera kebangsaan. Tujuan dari upacara itu sendiri adalah meningkatkan
kembali perjuangan bangsa Indonesia dan untuk menegakkan kembali bangsa yang merdeka,
berdaulat, serta memberi motivasi dalam mengisi kemerdekaan.
Tata
upacara dibagi 2 yaitu:
-
Tata Upacara Sipil (TUS) adalah bagian
dari disiplin yang dilakukan secara terus-menerus dengan serba tertib, tertib
di ruang kelas, tertib di ruang tidur, tertib di ruang makan, tertib di
lapangan dan penggunaan waktu. Pejabat pada Tata Upacara Sipil ini yaitu ketua
panitia pelaksana upacara bendera, pemimpin upacara, Pembina upacara bendera.
-
Tata Upacara Militer (TUM). Pejabat pada
Tata Upacara Militer ini adalah perwira upacara, komandan upacara, inspektur
upacara.
4.
Teroris
Oleh
Bapak Wasid, pada hari Rabu
Teroris
adalah individu atau kelompok yang menentang ideologi Negara
5.
Gerilya
Oleh
Pelatih Satria, pada hari Rabu
Dasar
operasi gerilya adalah perintah panglima atas persetujuan Presiden. Tujuan
gerilya adalah untuk memperoleh keunggulan KKT dalam rangka ofensif balas.
Praktek
yang dilakukan di Rindam Jaya yaitu:
1. Lari
Dalam pengenalan
kawasan Rindam Jaya Calon Mahasiswa/i mengelilingi Rindam Jaya.
2.
Push-up
Push-up adalah suatu
latihan untuk menguatkan otot tangan dan bahu. Push-up dilakukan pada saat
senam, ada kesalahan yang dilakukan dan sebelum memulai melakukan kegiatan.
3.
Sit-up
Sit-up adalah suatu
latihanuntuk menguatkan otot perut. Sit-up dilakukan pada saat senam, ada
kesalahan yang dilakukan dan sebelum memulai melakukan kegiatan.
4.
Senam
Senam dilakukan pada
pagi hari yaitu pada pukul 05.00 Wib. Senam dilakukan agar semua otot yang kaku
pada saat tidur di lenturkan kembali dan juga agar kita sehat. Senam dilakukan
setiap hari dan diikuti oleh semua Calon Mahasiswa STIS.
5.
Halang rintang
Halang rintang adalah
suatu latihan melewati setiap rintangan ditiap pos bertujuan untuk kelincahan
otot-otot. Halang rintang yang dilalui ada 20 pos/rintangan. Disini diharapkan
kekuatan dan kelincahan setiap anggota yang ingin melakukannya.
6.
Melewati jembatan bertali dua
Jembatan bertali dua
digunakan pada saat daerah yang menghubungkan daerah yang satu dengan yang
lainnya tidak ada, untuk mengatasi hal yang demikian maka dibuat jembatan
bertali dua yang mudah dibuat dan tidak membutuhkan biaya yang besar. Para
Calon Mahasiswa diwajibkan untuk melewati jembatan ini sama menyebutkan
almamater.
7.
Jaring laba-laba
Jaring laba-laba sangat
berguna untuk melewati tembok. Biasa ada di kapal laut. Pada saat pertempuran
para pasukan bisa lebih mudah keluar ketika ada sesuatu yang terjadi.
8.
Turun tebing
Turun tebing adalah
suatu kegiatan yang dilakukan untuk menuruni tebing yang curam. Pada turun
tebing ini digunakan tali yang sangat panjang untuk sampai ke dasar tebing.
9.
Flying fox
Flying fox berguna
untuk melatih adrenalin kita. Ini dilakukan untuk menuju daerah yang satu
dengan daerah yang lain melalui tali yang telah di bentangkan.
10. PBB
(Peraturan Baris-berbaris)
PBB dilakukan agar
setiap Calon Mahasiswa dapat baris-berbaris dengan baik. Di PBB ini dilatih
cara istirahat ditempat yang benar, hormat, siap, lancang depan, maju jalan,
hadap kiri, hadap kanan, dan sebagainya yang menyangkut gerakan baris-berbaris.
11. Upacara
Bendera
Mempraktekkan Upacara
Bendera Militer yang dilaksanakan oleh Calon Mahasiswa dan di latih oleh para
Pelatih.
12. Latihan
Bela diri militer
Para Calon Mahasiswa
STIS diajarkan latihan bela diri militer dengan berbagai gerakkan.
Praktek
yang dilakukan di Gunung Bunder adalah
1. Push-up
2. Sit-up
3. Senam
4. Permainan
Seperti melewati jaring laba-laba, menjinakkan bom,
melewati sungai dengan jambatan tali dua, memunculkan bola dengan air sampai ke
atas pipa yang sudah dilubangi, melewatkan bola di saluran. Ini dilakukan untuk
membina kerjasama dan kekompakkan dalam kelompok. Calon Mahasiswa di bagi
menjadi 9 kelompok.
5. Jurit
prajurit
Jurit prajurit adalah suatu kegiatan untuk
memberitahu informasi tentang sesuatu kepada komado tanpa diketahui oleh lawan.
Kegiatan ini dilakukan pada malam hari. Disini para Calon Mahasiswa dibagi
dalam menjadi berkelompok yang terdiri dari 10 orang, setiap kelompok di beri
misi untuk menyampaikan kepada komando tentang informasi yang diberikan padanya
pada pos terakhir atau pada pos finish. Calon Mahasiswa harus melewati 5 pos.
Pos pertama adalah mengambil misi dan menghafalkannya, pos ke-2 meraba, pos
ke-3 penciuman, pos ke-4 rayuan, pos
ke-5 finish. Di setiap jalan ada sesuatu yang harus dilewati seperti jembatan
bertali dua, area setan-setan.
Setelah
kegiatan diatas dilakukan kemudian dilanjutkan acara Renungan Malam dengan
penyalaan api unggun. Ini dilakukan pada malam terakhir outbound, semua mengikutinya
dengan penuh hikmat. Malam Renungan ini dipimpin oleh Dosen STIS. Setelah acara
selesai kemudian dilanjutkan dengan acara spontanitas dari Pleton-pleton berupa
lagu dan drama. Pleton 1 menampilkan lagu dan permainan robot, Pleton 2
menampilkan lagu dan drama, Pleton 3 menampilkan lagu.
Pada
hari terakhir outbound, setelah senam dan makan, Calon Mahasiswa ditugaskan
untuk bersih-bersih serta persiapan untuk pulang. Saat pulang Calon Mahasiswa
harus jalan kaki sejauh ± 3 km. Setelah itu Calon Mahasiswa, Dosen Pendamping,
Kakak Tingkat, dan Pelatih pulang ke Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar